"Galura SMAVET 2006"

"motto hidup seorang asep sutarya"

"Tiada Hari Tanpa Ibadah"
"Manfaatkanlah Hidupmu Untuk Kebaikan Karena Hidup Hanya 3 Hari, (Kemarin, Hari ini, Esok)
"Hidupku Untuk Allah, Hidup Mulia Atau Mati Syahid"
"Ikutilah Jejak Rosulallah Sebagai Pedoman Langkah Hidup Kita"

"Usaha Tanpa Do'a Bagai Berjalan Tanpa Kaki"
"Sahabatku Semangatku"




Halaman

jika ada hal perlu di pertanyakan silahkan kirim persan ke asepsutarya@gmail.com. Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Pemilik

Kamis, 13 Januari 2011

synopsis garuda didadaku

Synopsis Film

Judul Film : Garuda di Dadaku
Durasi : 1 jam 30 menit
Genre : Anak-anak
Dirilis : 18 Juni 2009
Director : Ifa Isfansyah
Pemain : Emir Mahira
AldoTansani
Marsha Aruan

SETIAP manusia tentu mempunyai cita-cita. Bayu, tokoh utama film ini punya keinginan yang sederhana. Ia ingin menjadi pemain sepakbola yang andal.
Sedemikian merasuknya cita-cita itu, Bayu pun bermimpi bermain bal-balan bersama ayahnya yang telah meninggal dunia. Ayah Bayu memang pernah menjadi pemain sepak bola, sebelum bekerja sebagai sopir taksi.
Sayangnya, cita-cita Bayu menjadi pemain bola ini ditentang sang kakek, Usman (Ikranegara). Usman selalu mengatakan, menjadi pemain sepakbola berarti memilih hidup miskin. Bahkan, ia tak akan mengakui Bayu sebagai cucu , jika Bayu nekat menjadi pemain bola.
Di tengah upaya kakek Usman mendidik Bayu menjadi orang sukses lewat beragam kursus, Bayu justru bertemu dengan Johan (Ari Sihasale), pelatih sekolah sepakbola Arsenal di Jakarta. Pertemuan ini menjadi langkah awal bagi perjalanan panjang Baju untuk masuk menjadi tim sepakbola nasional yang memakai seragam berlambang garuda di bagian dada.
Sebagai film anak-anak, Garuda di Dadaku mencoba membangkitkan semangat cinta Indonesia melalui sepakbola. Penonton akan mudah tergiring ke suasana patriotik ketika menyaksikan adegan Bayu yang mengenakan seragam tim nasional berdiri di tengah lapangan berumput hijau.
Tak lupa, sindiran terhadap pemangku pemerintahan juga terselip dalam film ini. Ambil contoh, adegan yang menceritakan kesulitan Bayu dan rekannya mencari lapangan sepakbola untuk berlatih.
Akting aktor cilik pendatang baru Emir yang memang memiliki kemampuan memainkan si kulit bundar membuat ‘Garuda di Dadaku’ menjadi lebih nyata. Ditambah dukungan dari aktor-aktris kelas wahid seperti Ikranagara dan Maudy yang membuat kualitas film ini patut mendapat acungan dua jempol.
Tak hanya memuat unsur perjuangan seorang bocah untuk menggapai mimpinya, nilai-nilai persahabatan juga ditanamkan lewat hubungan Bayu dengan Heri. Meski mempunyai hambatan berupa cacat fisik, Heri mampu berperan sebagai sahabat sekaligus manajer Bayu. Film Garuda di Dadaku bakal diputar serentak pada 18 Juni mendatang, sesuai dengan masa liburan sekolah.

0 komentar :

About us

Common

FAQ's

FAQ's

© 2011-2014 BERANDA SASTRA KEHIDUPAN. Designed by Bloggertheme9. Powered by Blogger.